Alhamdulillah.. Segala puji hanya untuk Allah swt. yang menurunkan ketenangan dalam hati kita. Allah-lah yang menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas atas petunjuk itu. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad saw., da'i pembaharu, pemimpin, dan panutan terbaik bagi umat yang membawa risalah Islam.
Materi-materi tarbiyah di dalam Agenda Tarbiyah ini adalah sebahagian saranan yang diperlukan dalam proses membimbing dan mengembangkan kegiatan rutinitas Tarbiyah Islamiyah. Materi tarbiyah ini dikumpulkan dari berbagai mata air ilmu, oleh para murabbi, asatidzah, dan para muassis tarbiyah yang ikhlas mengajari dan membimbing kehidupan para mutarabbi.
Penyunting memformat materi-materi tersebut dalam bentuk E-Book ( buku elektronik ) yang dilengkapi pula dengan Alquran 30 juz, juga klasifikasi tema di dalam Alquran plus kumpulan hadits yang diklasifikasikan berdasarkan banyak tema, sehingga pengguna dapat mencari jawapan dengan cepat atas berbagai persoalan yang muncul. Diharapkan format ini dapat lebih memudahkan dan meluaskan jangkauan serta efektivitas dakwah Islamiyah.
Makna Syahadatain.
Ahammiyatu Syahadatain (Pentingnya Dua Kalimat Syahadat).
Peserta tarbiyah mampu memahami pentingnya Syahadat dalam kehidupan Muslim. Peserta tarbiyah mampu memahami bahwa Syahadat merupakan gerbang pertama seseorang untuk masuk agama Islam.
- Peserta tarbiyah mampu memahami bahawa Dua Kalimat Syahadat adalah intisari dari ajaran Islam.
- Peserta tarbiyah mampu meyakini bahawa Syahadat merupakan konsep dasar reformasi total dalam kehidupan ummat.
- Pintu masuk ke dalam Islam (QS. 7:172 , 47:19 )
- Intisari ajaran Islam (QS. 21:25 , 45:18 )
- Konsep dasar reformasi total (QS. 6:122 , 13:11 ).
- Hakikat da'wah para Rasul (QS. 21:15 , 3:31 , 6:19 , 16:36 )
- Keutamaan yang besar (Hadits: Man qala Lailaha illallah, dakhalal jannah)
Madludlu Syahadatain ( Kandungan Kalimat Syahadat )
- Peserta tarbiyah dapat memahami kandungan makna dari kata "Syahadah" berikut konsekuensinya.
- Peserta tarbiyah dapat memahami pengertian Iman serta hubungannya dengan syahadat.
- Peserta tarbiyah mampu menyedari bahawa hanya dengan jalan istiqamah di dalam bersyahadat yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan
- Kandungan kata "Syahadah"
- Iman (QS. 2:285 dan Hadits "al-imanu, tasdiiqun bi qalbi...")
- Perkataan
- Membenarkan
- Amal
- Istiqamah (QS. 41:30 )
- Bahagia (QS. 3:185 )
Ma'na Ilah ( Makna Kata Tuhan )
- Peserta tarbiyah mampu menyebutkan sumber kata "ilah" dan pengertiannya.
- Peserta tarbiyah mampu mendefinisikan kata "Al-Ilah" dan kata "Al-Ma'bud"
- Peserta tarbiyah mampu menyedari konse-kuensi dari pengakuan terhadap makna "Al-Ilah" dan "Al-Ma'bud"
- Kandungan makna: aliha — ya'lahu — ilaahan
- Konsekuensi empat poin dari aliha membawa arti 'abadahu (QS. 2:165 ).
- Kecintaan yang sempurna
- Menghinakan diri di hadapanNya dengan sempurna
- Menundukkan diri dengan sempurna
- Yang diharapkan
- Yang ditakuti
- Yang diikuti
- Yang dicintai
- Yang layak diberikan wala' (loyalitas)
- Yang wajib ditaati
- Yang harus diberikan otoritas kepadaNya
Al-Wala' Wal Bara' ( Loyalitas dan Anti Loyalitas )
- Memahami bahwa kalimat "La ilaha illallah" dan "Muhammadar Rasulullah" adalah dasar seluruh ajaran Islam.
- Menyedari bahawa "Lailaha illallah" mengandung konsekuensi menolak segala sesembahan selain Allah dan hanya menerima Allah saja sebagai satu-satunya sesembahan.
- Menyedari bahawa memberikan loyalitas kepada Allah dan Rasul dengan beribadah yang ikhlas kepada Allah serta ittiba' sunnah adalah wajib.
- Laa ilaha illallah
- La adalah kata penolakan
- Ilaha adalah yang ditolak
- Illa (melainkan) adalah ungkapan pengukuhan (itsbat)
- Allah swt. adalah yang dikukuhkan (di-itsbatkan)
- Mengingkari
- Memusuhi
- Membenci
- Memutus hubungan
=>Menghancurkan
- Taat
- Membela
- Mendekati
- Mencintai
=>Membangun
- Muhammad Rasulullah — Konsep Al-Wala' wal Bara'.
- Allah adalah Sumber nilainya (QS. 2:147 , 7:2 )
- Rasul adalah contoh pelaksanaannya (QS.33:21 , 59:7 )
- Orang Mukmin adalah pelaksananya (QS.33:36 , 35:32 )
- Hadits Al-Hafizh Abu Al-Qasim Ath-Thabrani meriwayatkan dari Usamah bin Zaid r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Semuanya termasuk ke dalam ummat."
- Kaifiyah (cara) membangun dan menghancurkan adalah dengan ittiba' (QS. 3:31 ).
Kalimatullah Hiyal-'Ulya ( Kalimat Allah Yang Tinggi )
- Memahami bahwa dua kalimat syahadat adalah konsepsi Allah yang wajib dijunjung tinggi.
- Mengerti perbedaan konsepsi tauhid dengan konsepsi syirik baik dalam teori atau praktek.
- Menyedari bahawa jahiliyah itu lemah dan rendah sedangkan Islam dengan konsepsi syahadatain itu kuat, kokoh, dan tinggi.
- Konsep Islam — Asy-Syahadatain
- Konsep selain Islam — Pemikiran Jahiliyah
Marahil At-Tafa'ul Bisy-Syahadatain ( Tahapan Berinteraksi Dengan Dua Kalimat Syahadat )
- Mengerti peranan sikap cinta dan redha dalam penerimaan syahadatain.
- Memahami tiga pokok kandungan syahadatain yang menjadi landasan keseluruhan ajaran Islam.
- Menyadari wajibnya menshibghah hati dan jasadnya dengan syahadatain
- Cinta (QS. 2:165 , 8:2 , 9:24 )
- Ridha (QS. 2:207)
- Dalam hati - keyakinan - niat (QS. 26:89 )
- Dalam akal - pola pikir - manhaj (QS. 3:190 -191 , 30:20-24 )
- Dalam jasad - amal - pelaksanaan (QS. 2:251 , 28:26 )
Syuruthu Qubulisy Syahadatain ( Syarat-syarat Diterimanya Syahadat )
- Memahami bahawa Syahadat yang diucapkannya harus dilandasi pengetahuan, keyakinan, ikhlas, membenarkan, mencintai, menerima dan tunduk.
- Menyedari bahawa kebodohan, keraguan, syirik, dusta, benci, ingkar dan menolak pelaksanaan adalah di antara sikap-sikap yang menyebabkan ditolaknya syahadatain.
- Mampu mewujudkan sikap rela diatur oleh Allah, Rasul, dan Islam di setiap keadaan.
- Diterimanya syahadat:
- Ilmu yang menolak kebodohan (QS. 47:19 , 3:18 , 43:86 )
- Yakin yang menolak keraguan (QS. 49:15 )
- Ikhlas yang menolak kemusyrikan (QS. 98:5 , 18:110 )
- Kebenaran yang menolak kedustaan (QS. 2:8 -9 , 33:23 -24 )
- Cinta yang menolak kebencian (QS. 2:165 , 8:2 )
- Menerima yang jauh dari penolakan (QS.4:65 )
- Pelaksanaan yang jauh dari sikap statis atau diam (QS. 24:51 dan 56 , 31:22 )
- Ridha (QS. 76:31 ):
- Dengan Allah
- Dengan Rasul
- Dengan Islam
Ar-Ridha ( Rela )
- Memahami bahawa redha terhadap Allah bererti menerima semua ketentuan Allah terhadap manusia, alam semesta, dan tuntutan Allah terhadap kita.
- Menyedari bahawa taqdir kauni dan syar'i adalah rahsia Allah yang besar dan harus diterima dengan iman. Sedangkan sunatullah di jagad raya ini dapat dipelajari dalam rangka meningkatkan iman.
- Peserta tarbiyah menyedari bahawa ia harus bersikap sesuai dengan tuntutan Allah sebagai konsekuensi syahadatain.
- Ridha (QS. 2:207 , 284 , dan 286 )
- Apa yang Allah kehendaki (QS. 76:30 , 18:24 , 3:26 , 31:29 )
- Terhadap kita - alam ghaib (QS. 6:59 , 2:3 ), merupakan qadha dan qadar (QS. 9:51 , 57:22 ), dia tidak ditanya apa yang diperbuat (QS. 21:23 ), tidak dapat dipelajari (QS.17:85 ), untuk diambil hikmahnya (QS. 57:23 )
- Terhadap alam (QS. 25:2 ), alam eksperimen (QS. 35:28 ), merupakan sunatullah di alam (QS. 41:53 ), untuk dikaji/dipela-jari dan dijadikan sarana (QS. 3:190 ), untuk dimanfaatkan (QS. 11:61 )
- Dari diri kita (QS. 57:16 , alam nyata (QS.30:7 ), merupakan taqdir syar'i (QS. 4:65 , 6:153 , 42:13 ), untuk dipelajari dan diamalkan (QS.9:105 ), mereka akan ditanya (QS. 21:23 ), untuk ditaati (QS. 24:51 ).
- Keyakinan (QS.49:15 )
Tahqiiqu Ma'na Asy-Syahadatain ( Realisasi Kandungan Dua Kalimat Syahadat )
- Memahami tiga bentuk hubungan antara Allah dengan seorang mukmin: cinta, bisnes, dan kontrak kerja, serta bercita-cita merealisasikan dalam kehidupan.
- Menyedari bahawa berjihad di jalan Allah merupakan jalan hidup yang wajib ditempuh.
- Menyedari kewajiban menghias diri dengan sifat-sifat mujahid yang merindukan syahid
Hubungan Mukmin dengan Allah swt.:
- Cinta (QS. 2:165 , 8:2 )
- Perniagaan (QS. 61:10 )
- Kerja (QS.9:105 )
- Mukmin sebagai penjual (QS. 57:12 , 2:265 , 9:111 )
- Allah swt. sebagai pembeli (QS. 9:111 ). Yang dijual oleh Mukmin adalah harta dan jiwa, harganya syurga dan keridhaan-Nya.
- Semua itu diwujudkan dalam bentuk jihad (QS.61:11 , 49:15 , 29:69 , 22:78 ) dalam kehidupan Mukmin dari syahadah hingga syahid (QS. 7:172 , 5:7 , 3:52 , 33:23 )
- Sifat mukmin mujahid (QS. 9:112 ) selalu bertaubat, beribadah, bepergian di dalam rangka da'wah (bersiahah), ruku', sujud, amar ma'ruf nahi munkar dan memelihara hukum-hukum Allah SWT.
Tahqiiq Asy-Syahadatain ( Realisasi Kalimat Syahadat )
- Memahami bahawa hati yang suci, akal yang cerdas merupakan sumber pelaksanaan ajaran Islam.
- Memahami cara untuk mencapai aqidah yang benar dan fikrah Islami serta pemeliharaannya.
- Memahami hubungan da'wah dan harakah dengan pemeliharaan pelaksanaan syahadat.
- Syahadat adalah ikrar (pernyataan/janji) dan sumpah seorang muslim terhadap ke Esaan Allah swt. (tauhidullah)
- Tujuan hidup Muslim adalah Allah (QS. 6:162 )
- Pedoman hidup Muslim adalah Al-Islam (QS. 6:153 , 3:85 , 3:19 )
- Contoh dalam hidup Muslim adalah Rasulullah saw. (QS. 33:21 )
- Hati yang bersih (QS. 26:87 , 88 dan 89 , 50:33 ):
- Akal yang cerdas:
- Niat yang ikhlas dan konsep yang benar ini akan mendorong mukmin untuk menegakkan pergerakan dan jihad (QS. 29:6 , 47:31 ) serta da'wah dan tarbiyah (QS. 41:33 , 16:125 )
Ash-Shibghah Wal Inqilab ( Pewarnaan dan Perubahan )
- Memahami bahawa syahadatain harus mengubah diri sendiri baik dalam keyakinan, pemikiran, perasaan, maupun tingkah laku.
- Mengerti rangkuman menyeluruh dari syaha datain sebagai titik tolak program pembinaan.
- Menyadari bahawa nilai pribadi seorang muslim terletak pada syakhshiyah Islamiyah-nya
- Syahadatain bererti:
- Pengakuan bahawa tidak ada Ilah selain Allah menuntut adanya penghambaan secara menyeluruh kepada Allah (tiada sesembahan selain Allah) dan harus mengimani Allah(QS. 21:25 )
- pengakuan bahawa Muhammad adalah Rasulullah, menuntut kesediaan menjadikan Rasulullah sebagai teladan (QS. 33:21 ), sehingga menjadi bernilai di sisi Allah.
- Syahadatain menjadikan seorang muslim memiliki rasa cinta (mahabbah), redha, iman, dan membentuk shibghah (celupan) (QS. 2:138) sehingga menimbulkan perubahan total (QS. 2:207 -208 ) dalam:
- Seluruhnya membentuk kepribadian Islam (QS. 3:64 ) yang bermutu di sisi Allah swt. (QS. 5:27 , 49:13 )
Ma'rifatullah
Ahammiyyatu Ma'rifatullah ( Pentingnya Mengenal Allah )
- Memahami pentingnya ma'rifatullah dalam kehidupan manusia.
Memahami bahawa ma'rifatullah dapat menjadikannya mencapai hasil penambahan iman dan taqwa Kepentingan mengenal Allah (QS. 47:19 , 3:18 , 22:72 -73 , 39:67 ),
Tema pembicaraan ma'rifatullah — Allah Rabbul Alamin (QS. 13:16 , 6:12 , 19 , 29:59 , 24:35 , 2:255
Didukung dalil yang kuat:
Naqli (QS.6:19 )
Aqli (QS. 3:190 )
Fitri (QS. 7:172 , 75:14-25 )
Dapat meningkatkan iman dan takwa:
Kemerdekaan (QS. 6:82 )
Ketenangan (QS. 13:28 )
Berkah (QS. 7:94 )
Kehidupan yang baik (QS. 16:97 )
Syurga (QS. 10:25 -26 )
Keredhaan Allah (QS. 98:8 )
Ath-Thariiq Ila Ma'rifatullah ( Cara Menuju Ma'rifatullah)
- Memahami bahawa jalan mengenal Allah adalah melalui ayat-ayat-Nya.
- Memahami pendekatan Islam dan non Islam terhadap ayat-ayat Allah.
- Mengikuti sifat mukmin dalam mengenal Allah dan menjauhi sikap orang-orang kafir
- Jalan menuju pengenalan terhadap Allah swt.
- Ayat-ayat:
- Ayat qauliyah (QS. 95:1-5 )
- Ayat kauniyah (QS. 41:53 , 3:190 )
- Metode Islam:
- Dengan naql dan akal (QS. 10:100 -101 , 65:10 , 67:10 )
- Membenarkan (QS. 3:191 , 50:37 )
- Menghasilkan iman
- Metode selain Islam:
- Dugaan dan hawa nafsu (QS. 2:55 , 10:36 , 6:115 )
- Ragu-ragu (QS. 22:55 , 24:50 )
- Berakibat kufur
Al-Mawani' Fii Ma'rifatullah ( Penghalang Mengenal Allah )
- Mengerti sifat-sifat pribadi manusia yang menjadi penghambat dari mengenal Allah.
- Menyedari bahawa sifat-sifat itu dapat membawanya pada kekufuran kerana itu ia berupaya menjauhi sifat-sifat itu.
- Menumbuhkan motivasi untuk mewujudkan sifat yang memudahkan mengenal Allah.
Sifat-sifat yang menghambat pengenalan terhadap Allah
- Sifat yang berasal dari penyakit syahwat
Akan dimurkai — diobati dengan mujahadah
- Sifat yang berasal dari penyakit subhat
Berakibat Sesat — diubati dengan Ilmu
Al-Adillah 'Ala Wujudillah ( Bukti Keberadaan Allah )
- Mengenal betapa pentingnya menyedari eksistensi Allah dalam kehidupan
- Mengerti dalil-dalil yang diaplikasikan untuk menyedari eksistensi Allah
- Bermotivasi untuk mentauhidkan Allah kerana menyedari kebesaran Allah Eksistensi Allah
- Dalil fitrah (QS. 7:172 , 29:61 , 43:9 , 75:14 -15 )
- Dalil Indera (QS. 54:1 , 17:1 , 8:9 , 3:125 , 36:37- 40 )
- Dalil Aqli (QS. 41:53 , 27:88 , 87:1-4 )
- Dalil Naqli (QS. 4:82 , 17:88 , 30:1-3 , 15:9 , 47:4 )
- Dalil Sejarah (QS. 3:137 , 7:176 , 12:111 , 11:120 )
- Memahami konsep Tauhid Rububiyah, Mulkiyah, dan Uluhiyah serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyedari wujud kerajaan Allah di alam semesta.
- Menyedari wajibnya menolak kepemimpinan, hukum, dan otoritas selain Allah, serta menjadikan Allah saja sebagai pemimpin, pembuat hukum dan tujuan hidup.
- Tauhidullah
Rububiyatullah (QS. 1:2 , 7:54 )
- Tauhidul 'Ibadah (Pemurnian Ibadah) - Tauhidullah - Ikhlas (QS. 112:1-3 , 38:83 )
Mengingkari thaghut (QS. 2:256 , 4:60 )
- Akhthar Asy-Syirk (Bahaya Syirik)
Definisi thaghut (QS. 96:6 , 7 dan 8 , 79:17 ) adalah segala sesuatu yang diabdi selain Allah dan dia ridha diibadahi.
Al-Hayah Fi Zhilali Tauhid ( Hidup Dibawah Naungan Tauhid )
- Memahami cakupan tentang Tauhid dengan benar tanpa penyimpangan sesuai dengan manhaj para salafushalih.
- Memahami empat bentuk tauhidullah yang menjadi misi ajaran Islam di dalam Al-Qur'an maupun as sunnah meliputi: asma wa sifat, rububiyah, mulkiyah dan uluhiyah.
- Memahami dan termotivasi untuk melaksanakan sikap yang menjadi tuntutan utama dari setiap macam tauhid tersebut
Allah:
Dzat (QS. 112:1-3 , 42:11 , 6:103 )
Sifat(QS. 7:180 , 17:110 )
Nama-nama (QS. 7:110 ) Afal (perbuatan) (QS. 85:16 , 21:23 )
Macam-macam, tauhid:
Asma dan sifat (QS. 1:1 )
Rububiyah (QS. 1:2 , 114:1 , 7:54 )
Mulkiyah (QS. 3:26 , 189 , 62:2 )
Uluhiyah(QS. 1:5 , 114:3 )
Terangkum dalam kalimat la ilaha illallah:
Allah sebagai kecintaan (QS. 2:165 , 8:2 )
Rabb yang dimaksud (QS. 6:162 )
Raja yang ditaati (QS. 4:59 ) - Ilah yang diabdi (QS. 51:56 )
- Tercapai kehidupan yang baik (QS. 16:97 )
Ma'na La Ilaha Illallah ( Makna La Ilaha Illallah)
- Memahami pengertian La ilaha illallah secara benar, jelas dan menyeluruh
- Tertanamnya keyakinan yang kuat terhadap Allah sehingga terlepas dari ketergantungan kepada selain-Nya.
- Termotivasi untuk mewujudkan akhlak yang sesuai dengan pemahaman ini.
Makna La ilaha illallah:
1. Tiada pencipta selain Allah (QS. 25:2 )
7. Tiada yang dicintai selain Allah (QS. 2:165 )
10. Tiada yang memberi manfaat atau mudharat selain Allah (QS.6:17 )
11. Tiada yang menghidupkan atau mematikan selain Allah (QS.2:258 )
15. Tiada yang diagungkan selain Allah
16. Tiada yang dimohon pertolongannya selain Allah (QS. 1:5 )
Mahabbatullah ( Mencintai Allah )
- Memahami perbedaan antara cinta kepada Allah dengan cinta kepada selain-Nya serta menjadikan cinta kepada Allah di atas segala-galanya.
- Menyadari pentingnya melandasi seluruh aktivitas hidup dengan kecintaan kepada Allah, Rasul, dan perjuangan.
- Merasakan kecintaan Allah pada orang-orang Mukmin dan wajibnya mencintai sesuatu secara manhaji.
Hakikat Cinta:
Cinta yang mengikuti syari'at — dasarnya iman (QS. 3:15 , 52:21 , 3:170 )
Cinta yang tidak mengikuti syari'at — dasarnya syahwat (QS. 3:14 , 80:34-37 , 43:67 )
- Ciri-ciri Cinta:
Selalu mengingat-ingat (QS. 8:2 )
Mengagumi (QS. 1:1 )
Ridha /rela (QS. 9:61 )
Siap berkorban (QS. 2:207 )
Takut(QS. 21:90 )
Mengharap(QS. 21:90 )
Menaati(QS. 4:80 )
- Tingkatan Cinta:
Cinta menghamba —hanya dengan Allah —untuk menyembah atau mengabdikan diri (QS. 2:21 )
Mesra —dengan Rasulullah dan Islam —untuk diikuti
Rasa rindu —dengan Mukminin (keluarga atau jamaah)— untuk saling kasih sayang dan saling mencintai (QS. 48:29 , 5:54 , 55 dan 56 )
Curahan hati — untuk kaum Muslimin umumnya — untuk persaudaraan Islam
Rasa simpati — pada manusia umumnya — untuk dida'wahi
Hubungan hati — hanya dengan benda-benda — untuk memanfaatkan
- Kelaziman Cinta:
Menghasilkan loyalitas (wala).
Mencintai siapa-siapa yang dicintai Kekasih
Mencintai apa saja yang dicintai Kekasih
Melepaskan diri (bara'):
Membenci siapa saja yang dibenci Kekasih
Membenci apa saja yang dibenci Kekasih
Ma'iyatullah ( Kesertaan Allah )
- Menyedari adanya pengawasan dan kesertaan Allah dalam seluruh aktivitas hidupnya.
- Termotivasi untuk meningkatkan iman dan amal shalih kerana mengharap dukungan Allah.
- Menyedari bahwa perjuangan tidak akan mencapai kejayaan tanpa dukungan Allah
Kesertaan Allah umum (QS. 57:4 , 58:7 ,11 )
- Mukmin:
- Kesertaan Allah khusus (QS. 26:62 , 9:40 ):
- Dukungan Allah (QS. 8:9 , 3:125 , 3:168 )
- Mencapai sukses (QS. 3:185 )
- Kafir - ingkar nikmat Allah (QS. 16:83 )
- Lalai (QS. 7:179 , 18:28 )
- Akibatnya bermaksiat kepada Allah.
Al-Ihsan ( Berbuat Baik)
Memahami komitmen moral, operasional, dan kualitas operasional dalam Islam.
- Termotivasi untuk berniat dan beramal secara ihsan berdasarkan keyakinan adanya kesertaan dan pengawasan Allah.
- Menyedari nilai kasih sayang, pahala, dan pertolongan Allah yang dituju oleh setiap muslim dalam berjihad.
- Pengawasan Allah (QS. 50:16 , 17 dan 18 , 89:14 , 2:284 )
- Kebaikan Allah (QS. 28:77 , 1:3 , 2:29 , 31:20 )
- Termotivasi untuk berniat dan beramal secara ihsan berdasarkan keyakinan adanya kesertaan dan pengawasan Allah.
- Amal yang ikhsan:
- Kecintaan dari Allah (QS. 2:195 , 3:134 , 148 ) Pahala dari Allah (QS. 3:148 , 16:97 ) Pertolongan Allah (QS. 16:128 , 29:69 )
'Ilmullah ( Ilmu Allah )
- Memahami bahwa Allah adalah sumber ilmu dan pengetahuan
- Menyadari bahwa Allah memberikan ilmu tersebut melalui dua jalan yang membentuk dua fungsi, yaituf pedoman hidup dan sarana hidup.
- Menyedari urgensi kedua bentuk ilmu Allah dalam pengabdian kepada Allah untuk mencapai takwa.
Allah Yang Maha Pencipta (QS. 25:2 ) —Yang Maha Pandai (QS. 67:14 )
- Jalan formal (khusus):
- Jalan nonformal (umum):
No comments:
Post a Comment